Sebelum kita membahas lebih dalam tentang 3 senjata yang merupakan senjata pemusnah masal ini mari kita lupakan soal senjata nuklir, biologi dan kimia, karena saat ini di seluruh dunia, terutama wilayah-wilayah bekas konflik di Afrika, timur tengah, indocina, balkan dan sebagainya jutaan anak-anak serta orang-orang tidak berdosa terbunuh oleh senjata-senjata yang di kalangan militer disebut sebagai senjata konvensional.
senjata-senjata  seperti bom cluster, Bom fosfor, napalm, peluru DU (Depleted Uranium),  ranjau darat sangat populer digunakan dalam pertempuran karena selain  harganya terjangkau, senjata ini juga memiliki efek merusak yang cukup  hebat, akan tetapi dalam perkembangannya senjata-senjata ini justru  menjadi bom waktu karena efeknya sangat terasa pada masa-masa pasca  perang.
beberapa  senjata seperti bom cluster dan ranjau darat memang telah dilarang oleh  PBB untuk diproduksi dan digunakan dalam peperangan, namun kepentingan  bisnis negara-negara produsen seperti AS, Israel, Perancis, RRC, Russia  dan sebagainya telah menutup mata hati para politikus dan ahli militer  di banyak negara untuk tetap menggunakan dan memproduksi senjata-senjata  tersebut. untuk pengetahuan kita semua berikut saya sajikan beberapa  detail senjata-senjata kontroversial tersebut
1. CLUSTER BOMB

Bom cluster atau bom tandan atau bom curah adalah bom yang memiliki mekanisme unik dimana setelah diluncurkan dari pesawat tempur atau bomber, bom akan pecah menjadi ratusan bom kecil berupa kaleng. pada awalnya bom ini diciptakan untuk menghancurkan landasan pacu pangkalan udara, membubarkan konsentrasi pasukan darat yang sedang berkonvoi.

Bom cluster atau bom tandan atau bom curah adalah bom yang memiliki mekanisme unik dimana setelah diluncurkan dari pesawat tempur atau bomber, bom akan pecah menjadi ratusan bom kecil berupa kaleng. pada awalnya bom ini diciptakan untuk menghancurkan landasan pacu pangkalan udara, membubarkan konsentrasi pasukan darat yang sedang berkonvoi.
diproduksi  dengan berbagai nama CBU/Cluster Bomb Units (Amerika Serikat), Belouga  (Perancis), Excalibur (Amerika Serikat). Bom ini digunakan dalam perang  Iraq, Afganistan dan perang arab-israel.
2. NAPALM BOMB

Banyak negara protes saat Indonesia menggunakan bom napalm dalam operasi Seroja di Timor-Timur tahun 70-an, tapi dalam skala yang lebih besar AS menggunakan bom ini dalam konflik di Vietnam serta Israel dalam perang Yom Kippur, namun tidak banyak negara yang protes.

Banyak negara protes saat Indonesia menggunakan bom napalm dalam operasi Seroja di Timor-Timur tahun 70-an, tapi dalam skala yang lebih besar AS menggunakan bom ini dalam konflik di Vietnam serta Israel dalam perang Yom Kippur, namun tidak banyak negara yang protes.
secara  teknis napalm adalah bom bakar yang berisi zat kimia berbentuk pasta  tertentu yang akan terbakar begitu bom pecah di darat. pasta cair akan  menyebarkan nyala api ke berbagai arah dan bom ini sangat efektif untuk  menghancurkan pasukan darat yang bersembuni di parit-parit atau hutan.
3. PELURU DU (Depleted Uranium)

Peluru depleted uranium adalah jenis peluru yang dikembangkan dari limbah Uranium hasil pelucutan bom nuklir. secara harafiah depleted uranium berarti uranium yang dilemahkan radiasinya. peluru ini sangat handal dan menjadi standar senjata meriam gatling GAU-8 Avenger yang dibawa pesawat A-10 serta canon bushmaster pada APC Bradley.

Peluru depleted uranium adalah jenis peluru yang dikembangkan dari limbah Uranium hasil pelucutan bom nuklir. secara harafiah depleted uranium berarti uranium yang dilemahkan radiasinya. peluru ini sangat handal dan menjadi standar senjata meriam gatling GAU-8 Avenger yang dibawa pesawat A-10 serta canon bushmaster pada APC Bradley.
DU  juga digunakan untuk membuat inti peluru pada tank Abrams. efektifitas  senjata ini mampu menembus bahan baja tank yang sangat tebal dan ini  terbukti pada perang Iraq dimana ratusan tank Iraq menjadi korban  senjata ini. yang menjadikan senjata ini kontroversial adalah kandungan  uranium yang ternyata menurut penelitian masih memancarkan radiasi dalam  tingkatan yang membahayakan manusia.
ini  tebukti pada kasus di bosnia saat beberapa tentara Itali menderita  leukemia beberapa hari setelah menggunakan peluru tersebut. di Iraq,  tank-tank yang hancur terkena peluru ini ternyata memancarkan radiasi  yang membuat tank-tank rongsokan tersebut tidak aman untuk didekati.



 
 
 







 


 
0 komentar:
Posting Komentar